Pages

Labels

Kamis, 18 Juni 2020

Menjadi Nasyiah (1)

Banyak yang bertanya, apa sih bedanya Nasyiatul Aisyiyah dengan organisasi lain? Di Nasyiah itu kita ngapain aja? Apa untungnya ber Nasyiah? Kalau sudah aktif di ortom Muhammadiyah yang lain, ngapain juga bergabung lagi di Nasyiah? Dan banyak lagi pertanyaan2 lain yg muncul.

Kali ini, kita coba uraikan satu persatu ya gengs...

Nasyiatul Aisyiyah itu merupakan salah satu organisasi otonom Muhammadiyah, dimana orang2 yang terlibat di dalamnya adalah para perempuan muda usia produktif (mulai 17-40 tahun) dan mereka semua Muslim.

Di Nasyiah, sangat berbeda dengan beberapa ortom Muhammadiyah lainnya (seperti HW, IPM, IMM) yang membatasi anggotanya yg perempuan sebatas pelajar atau mahasiswa. Nasyiah lebih terbuka, syaratnya cuma 1 yaitu perempuan Islam. Sehingga tidak heran kalo di Nasyiah, anggotanya memiliki latar belakang organisasi yang cukup beragam. Seperti misalnya ketika mereka mahasiswa, ada yang bergabung di HMI, KAMMI, PMII dll. Kenapa demikian? Karena di Nasyiah, segala sekat ideologis yg kaku itu sudah mulai memudar. Dalam arti, hanya ada satu kepentingan yang melebihi ego latar belakang organisasi itu, yaitu peningkatan kualitas perempuan Muslim.

Hal ini yang menyebabkan Nasyiah sangat terbuka, siapapun boleh bergabung apabila ia sepakat dengan gerak langkah dan kepribadian Nasyiah dan Muhammadiyah. Asalkan ia perempuan muslim, sejalan dengan spirit Muhammadiyah, ya gabung saja.. Tidak perlu persyaratan rumit. Meskipun secara formal memang tetap diharuskan untuk mengikuti perkaderan.

Inilah yang disebut kedewasaan sikap Nasyiah. Sesuai dengan warna organisasi ini yaitu Krem / putih tulang. Itu merupakan gambaran warna perempuan yg dewasa dalam berpikir dan bertindak, penuh kompromi, tidak saklek dan kaku. Yang utama di Nasyiah adalah esensi, bukan formalitas. Bagaimana seluruh kader Nasyiah dapat memajukan perempuan muslim, pemberdayaan dan memberi manfaat bagi kaum wanita. Nasyiah sebagai putri Muhammadiyah sangat antusias menunjukkan bahwa perempuan dalam perspektif Muhammadiyah adalah motor penggerak perubahan, bukan sekedar memainkan peran domestik namun juga mampu menjadi poros pergerakan publik.

Menyadari potensi yang sangat besar dalam diri perempuan, Nasyiah menjadi organisasi yang sangat concern terhadap peningkatan kualitas hidup perempuan dan berusaha mengambil peran untuk perubahan masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar